Gibran Siap Bergabung dengan Partai Politik: Golkar Punya Peluang Utama

Ujang menyoroti pentingnya bagi Gibran untuk memperkuat posisinya dengan bergabung ke partai politik sebagai persiapan menghadapi

May 10, 2024 - 16:54
 0  4
Gibran Siap Bergabung dengan Partai Politik: Golkar Punya Peluang Utama
Partai Politik Gibran

Sinarpagi. | Nah, ada kabar seru nih! Gibran Rakabuming Raka, si Wapres muda yang baru terpilih, lagi ngobrolin soal rencana politiknya ke depan. Dia ngaku udah punya peta jalan buat langkah politiknya setelah ditinggalin PDI-P dan masih belom resmi gabung sama partai lain. Menurut Ujang Komarudin, seorang Direktur Eksekutif dari Indonesia Political Review, kemungkinan besar Gibran bakal ngegas ke Partai Golkar. Ujang bilang, Golkar udah ngasih lampu hijau buat Gibran dan bokapnya, Joko Widodo (Jokowi), buat nyambung di sana.

Gibran memang punya banyak pilihan, tapi Golkar jadi opsi paling mungkin. Apalagi, katanya si Ujang, Golkar udah siap terima Gibran dan Jokowi dengan tangan terbuka. Langkah politik Gibran ke Golkar juga bisa jadi langkah strategis buat memperkuat posisinya dalam politik nasional.

Ujang Komarudin tentang Langkah Gibran

“Jadi dalam konteks langkah awal Gibran masuk parpol setelah dilepas oleh PDI-P, ya kelihatannya yang cukup punya peluang ke partai Golkar,” kata Ujang kepada media pada Selasa (7/5/2024). Menurutnya, langkah ini adalah awal yang menjanjikan bagi Gibran mengingat dukungan terbuka yang diberikan oleh Golkar. Ujang menyoroti pentingnya bagi Gibran untuk memperkuat posisinya dengan bergabung ke partai politik sebagai persiapan menghadapi kontestasi politik yang makin sengit, terutama pada tahun 2029.

Ujang juga menekankan bahwa bergabung ke partai politik bukan hanya sekadar strategi politik, tapi juga sebagai langkah penting dalam membangun jaringan politik yang kuat. Bagi Gibran, memiliki tempat bernaung dalam parpol juga dapat menjadi pondasi yang kokoh dalam perjalanan politiknya ke depan. Dengan dukungan dari partai politik, Gibran dapat lebih mudah menggalang dukungan dan menjalankan agenda-agenda politiknya.

Dalam konteks politik Indonesia yang dinamis, memilih partai politik yang tepat bisa menjadi langkah strategis. Golkar, sebagai salah satu partai politik yang memiliki sejarah panjang dalam politik Indonesia, bisa menjadi pilihan yang tepat bagi Gibran dalam mengejar ambisi politiknya. Namun, tentu saja, langkah ini masih akan menimbulkan berbagai pertimbangan dan dinamika politik yang menarik untuk diikuti.

Tantangan Gibran di Golkar

Wah, menurut Ujang nih, sepertinya saya (Gibran) bakal hadapi tantangan berat kalau mau jadi ketua umum di Golkar. Kayaknya, partai yang punya logo pohon beringin itu punya aturan yang lebih ketat dari sekadar kebohongan cinta!

 

Di Golkar, ada yang namanya PDLT. Nah, itu singkatan dari prestasi, dedikasi, loyalitas, dan gak bikin malu. Gini, jadi kayak standar buat calon pemimpin partai gitu deh, harus bisa tunjukin bahwa mereka bisa ngomong "iya" sama semua janji kampanye, gitu.

Katanya sih, menurut aturan itu, saya (Gibran) belum memenuhi kriteria buat jadi ketua umum Golkar. Mereka butuh prestasi politik, dedikasi yang bisa dihitung, loyalitas yang diuji, dan rekam jejak yang gak bau samar. Waduh, jadi kayaknya mesti nungguin waktu lama deh, atau mungkin ngebutin supaya bisa nyampe sana!

Jadi, langkah buat meraih posisi itu masih jauh di depan sana. Saya mungkin perlu bener-bener berjuang keras dan ngumpulin pengalaman di dunia politik, sebelum bisa duduk di kursi ketua umum Golkar. Tapi yaudahlah, walaupun belum bisa jadi bos besar, setidaknya kehadiran saya di Golkar bisa nambahin warna cerita politik di sana, kan?

Resistensi dalam Golkar

Menurut Ujang, kalau aturan itu dilanggar demi Gibran, bakal ada resistensi dari senior dan kader Partai Golkar. Jadi, menurut pandangannya, bakal susah banget buat Gibran duduk sebagai Ketua Umum Golkar. Ini artinya, Gibran mungkin bakal menghadapi rintangan besar dari dalam partai kalau emang dia mau nyoba untuk ambil posisi tinggi.

Dia juga bilang, Gibran paling mungkin jadi anggota dewan pembina atau anggota dewan pakar, atau bahkan anggota dewan penasihat Partai Golkar. Ini kayaknya opsi yang lebih realistis buat Gibran, mengingat situasi politik yang agak rumit di dalam partai. Tapi ya, siapa yang tau, mungkin aja Gibran bisa ngeluarin trik jitu buat naikin level politiknya di Golkar.

Gibran dan Peta Jalan Politiknya

Jadi, sebelumnya, Gibran tuh ngaku punya rencana jalan politik ke depan, gitu loh. “Ya kita udah siapin road map ke depan. Udah dipikirin, mau arahnya ke mana, naik perahu sama siapa, semuanya udah kita atur,” kata Gibran, pas lagi di KPU Kota Solo pada 2 Mei 2024.

Tapi, ada yang menarik nih. Pas ditanya soal Partai Golkar yang ngaku Gibran udah jadi kader, Gibran langsung nolak keras. Kayaknya dia gak mau terlibat gitu aja deh, atau mungkin ada alasan lain di balik penolakannya. Kita tunggu aja deh gimana perkembangannya!

Penutup

Gibran menegaskan rencana politiknya namun menolak klaim Partai Golkar tentang keanggotaannya. Dengan langkahnya yang menarik perhatian, politik Indonesia menjadi semakin menarik untuk diikuti. Kita tunggu perkembangan selanjutnya!

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow