Ramai Penolakan Tapera, Basuki Bakal Lapor ke Jokowi

Kami dari program Tapera ingin membantu Anda memiliki rumah dengan skema tabungan, tapi sepertinya keputusan kami belum diterima dengan baik.

Jun 26, 2024 - 09:53
 0  112
Ramai Penolakan Tapera, Basuki Bakal Lapor ke Jokowi
program Tapera

Sinarpagi | Anda mungkin pernah dengar tentang aturan baru penarikan iuran tapera yang bikin gempar, terutama di kalangan buruh. dari program Tapera ini memiliki tujuan membantu rakyat memiliki rumah dengan skema tabungan, tapi sepertinya keputusan kami belum diterima dengan baik.

Jadi begini, Tapera sebenarnya dimulai dengan niat baik untuk memastikan semua orang punya rumah yang layak. Kami sadar banget kalau masalah perumahan udah lama jadi momok di Indonesia. Makanya, kami bikin program Tapera ini sebagai langkah pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.

 Respons Masyarakat Terhadap Tapera

Tapi, ya, jujur aja, reaksi masyarakat bikin kami agak bingung. Para buruh, yang memang paling terdampak, suaranya keras banget, terutama soal potongan gaji yang mereka rasain kayak beban berat.

Di sisi lain, ada Mas Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang bakal langsung ngecek ke Pak Jokowi soal masalah ini. Dia juga bilang kalo ntar tapera gak jadi dilaksanain sampe tahun 2027, dia bakal nurut aturan. "Saya bakal ikutin aturan, misalnya kalo DPR minta iuran tapera ditunda, dan saya bakal sampaikan ke Pak Presiden," kata Mas Basuki waktu ketemu di kantornya, Jumat kemarin.

Mas Basuki juga vokal banget soal pentingnya patuh sama peraturan yang ada, sambil bilang dia siap ngubah kebijakan sesuai masukan dari berbagai pihak.

 Kegaduhan Masyarakat Terhadap Tapera

Menurut Mas Basuki, kayak begini nih, kehebohan yang ada di masyarakat soal tapera mostly disebabkan oleh beberapa hal negatif yang lagi terjadi di sekitar urusan keuangan dan kondisi finansial kita yang lagi nggak jelas.

"Masih banyak program lain yang berjalan, misalnya UKT, Asabri, dan macem-macem lagi, jadi mungkin rasa percaya terhadap keadaan keuangan kita lagi kurang stabil," tambah Mas Basuki lagi.

 Dampak Finansial pada Masyarakat

Ya, jadi gitu deh, Mas Basuki lagi serius-seriusnya bahas masalah ekonomi yang emang lagi susah buat banyak orang, apalagi dengan tambahan beban dari program kayak Tapera.

Jadi, begini ceritanya, pro dan kontra soal Tapera jadi heboh banget setelah Pak Jokowi ngeputusin Peraturan Presiden (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat tanggal 20 Mei 2024.

Nah, perubahan ini bener-bener jadi langkah besar dari pemerintah dalam usaha mereka untuk ngereformasi sistem perumahan dan ngasih manfaat yang lebih gede ke masyarakat.

Jadi, intinya sih, lewat PP Nomor 21 Tahun 2024 ini diatur bahwa pemberi kerja harus kasih iuran tapera sebesar 0,5 persen dan pekerja 2,5 persen dari pendapatan mereka.

Nah, kewajiban iuran ini bikin orang-orang pada bertanya-tanya gimana dampaknya buat pendapatan dan kesejahteraan pekerja, serta gimana pengaruhnya ke operasional perusahaan.

 Kewajiban Pemberi Kerja dan Pekerja

Jadi, menurut Pasal 68 dari Peraturan Presiden (PP) Nomor 25 Tahun 2020, kita, sebagai pemberi kerja, harus mendaftarkan pekerja ke Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dalam waktu tujuh tahun sejak peraturan itu diberlakukan. Artinya, proses ini, termasuk pemotongan gaji pekerja untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), harus selesai maksimal tahun 2027. Tapi, ya, ini bikin tantangan buat kita, loh, karena kita harus nyelipin sistem baru ini ke struktur penggajian kita, sambil ngitungin efeknya ke karyawan-karyawan kita.

Sementara soal tanggal penyetoran dana, ada aturannya juga, lho. Pasal 20 dari PP Nomor 25 Tahun 2020 bilang kalo pemberi kerja dan pekerja mandiri harus bayar dana Tapera tiap bulan sebelum tanggal 10 bulan berikutnya. Uangnya harus dikirim ke rekening dana Tapera. Kalo misalnya tanggal 10 itu hari libur, pembayaran dana Tapera baru dilakukan di hari kerja pertama setelahnya.

Proses ini emang perlu perencanaan dan manajemen yang cermat biar duitnya bisa disalurkan dan dikelola dengan bener sesuai aturan yang berlaku. Jadi, kita sebagai pemberi kerja harus siapin langkah-langkah yang tepat buat patuh sama aturan dan pastiin kesejahteraan finansial para pekerja yang jadi peserta program Tapera.

 Kesimpulan

Buat kita semua, kontroversi soal program Tapera ini jelas nunjukin pentingnya buat kita, dari pemerintah sampe pekerja, buat duduk bareng-bareng dan ngobrol lebih lanjut. Kita mesti bener-bener perhatiin gimana tujuan jangka panjang program Tapera ini bisa berdampak ke masyarakat secara langsung.

Jadi, looking ahead, kolaborasi dan komunikasi yang makin lancar bakal bantu kita nyari solusi yang nggak cuma buat sekarang, tapi juga buat jangka panjang. Yang pasti, solusinya harus adil buat semua yang terlibat. Jadi, kita harus open dan solid dalam dialog dan kerjasama biar bisa nyampe ke solusi yang betul-betul bisa langgeng.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow